JAKARTA, DifaComputer – Menteri Keuangan periode 2013-2014, Chatib Basri menunjukkan bahwa penundaan ekonomi Tiongkok juga mempunyai dampaknya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia memperkirakan dampaknya bisa mencapai 0,3 persen.
Chatib Basri, ekonom senior dan salah satu pendiri Creco Research Institute, mengatakan hal ini didasarkan pada perkiraan IMF pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun 2023 angka ini akan menjadi 5,2 persen, sebelum turun menjadi 4,5 persen pada tahun 2024.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Indef akan tumbuh di bawah 5 persen pada kuartal keempat
“Dampak perlambatan ekonomi Tiongkok terhadap perekonomian Indonesia sebesar 1 persen. Perlambatan ekonomi Tiongkok diperkirakan berdampak sebesar 0,3 persen,” kata Chatib dalam Bank BTPN Economic Outlook 2024, Rabu (22/11/2023).
“Jadi misalnya perekonomian China melambat dari sekitar 5,2 persen menjadi 4,5 persen, itu penurunannya sekitar 0,7 persen, jadi mungkin dampaknya terhadap perekonomian Indonesia akan melambat kurang dari 0,3 persen, kurang dari 0,3 persen. Namun “akan ada dampaknya terhadap perlambatan perekonomian Indonesia,” ujarnya.

Pemerintah mempercepat penyaluran KUR untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia
Dampak tersebut, kata Chatib, terjadi karena China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Akibatnya, jika perekonomian Tiongkok melambat maka ekspor Indonesia ke Tiongkok akan menurun sehingga kinerja ekspor akan menurun dan berujung pada pelemahan perekonomian. pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Editor: Puti Aini Yasmin
Halaman selanjutnya
Halaman :
1 2
Ikuti Berita DifaComputer di Google Berita
DifaComputer adalah penyedia jasa service komputer panggilan yang bisa anda hubungi kapan saja, untuk datang langsung ke tempat anda.
Sumber Link: Kunjungi website
.
Kunjungi: Mantan Menteri Keuangan Kenang Dampak Pelemahan Ekonomi China terhadap Indonesia, Ini Katanya
.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.