20 November 2023

BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling mengajak masyarakat Tepian Sungai Citarum untuk mengelola sampah




BANDUNG, DifaComputer – Sampah yang menumpuk di sungai masih menjadi permasalahan lingkungan yang mendapat perhatian serius. Namun tumpukan sampah yang kerap dianggap sebagai “masalah” ternyata bisa membawa berkah bagi masyarakat sekitar.


BRI melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (CSR). BRI menyediakan terus melaksanakan berbagai inisiatif untuk mengatasinya masalah limbah melalui program-program yang benar-benar dapat membantu mengatasi permasalahan sampah di perkotaan atau daerah padat penduduk.



Baca juga




BRI Journalism Fellowship kembali digelar, Beasiswa 50 S2 untuk Jurnalis Terbaik


BRI Journalism Fellowship kembali digelar, Beasiswa 50 S2 untuk Jurnalis Terbaik


Program-program yang dilaksanakan juga bekerjasama dengan berbagai pihak seperti penggiat persampahan untuk mewujudkan upaya mengatasi permasalahan sampah di perkotaan atau kawasan padat penduduk.


BRI bekerja sama dengan salah satunya Yayasan Bening Saguling yang membantu mengatasi masalah sampah Waduk Saguling semuanya Sungai CitarumBandung Jawa Barat.



Baca juga




BRI Jadi Suporter Turnamen Piala Dunia FIFA U-17, Ada Gratis Merchandise dan Diskon Tiket!


BRI Jadi Suporter Turnamen Piala Dunia FIFA U-17, Ada Gratis Merchandise dan Diskon Tiket!


Indra Darmawan merupakan sosok yang berperan penting di Yayasan Bening Saguling. Yayasan yang didirikan pada tahun 2014 ini fokus pada isu lingkungan hidup khususnya di sekitar Sungai Citarum.


“Tujuan kami adalah membangun kerjasama semua pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan dan juga pemberdayaan masyarakat sekitar Sungai Citarum,” kata Indra.


Ia mengajak masyarakat untuk langsung menjadi pemulung atau biasa disebut pelestari sampah. Dengan menggunakan sampan kecil, para pegiat lingkungan terlatih membersihkan sampah yang menggenang di sekitar Sungai Citarum. Setelah dikumpulkan, sampah ini dipilah dan dijual, yang hasilnya menjadi pendapatan masyarakat.


“Fokus kami adalah pelestarian sungai dan penguatan masyarakat. Karena kami yakin tidak mungkin suatu kawasan bersih dan lestari tanpa melibatkan masyarakat sekitar lingkungan itu sendiri. Ini adalah harta karun yang keuntungannya tidak bisa dinikmati hanya oleh kami, tapi oleh masyarakat. warga, ujarnya.


Saat mengolah sampah ini, ada program ‘kredit plastik’ bulanan yang bisa menghasilkan uang. Sampah yang sudah dipilah kemudian bisa dijual kembali dan menghasilkan uang. Setiap 60 ton sampah plastik memiliki nilai eceran sekitar Rp300.000 dan khususnya sampah botol bisa memiliki nilai yang lebih tinggi.


Tak hanya sampah plastik, ada juga potensi pendapatan lain dari Waduk Saguling, yakni eceng gondok yang dianggap sebagai tanaman parasit. Tanaman tersebut dapat dimanfaatkan untuk membuat furniture dan atap gazebo yang dapat menjadi mesin perekonomian warga sekitar.


“Kami memberikan kembali kepada masyarakat dari pendapatan tersebut, misalnya sekolah membayar sampah dan biaya klinik,” kata Indra.


Hal itu dirasakan Endang Mulyana, warga yang sudah tujuh tahun aktif sebagai Pelestarian Sungai Citarum, dimana ia mengaku penghasilannya semakin stabil sejak hadirnya Bening Saguling.


“Alhamdulillah penghasilan saya sekarang lebih stabil dari sebelumnya. Saya mempunyai seorang anak yang kini duduk di bangku kelas dua SMA. “Baik uang pembangunan maupun uang transportasi sekolah anak saya dibantu oleh yayasan ini,” ujarnya.


Indra menambahkan, keberadaan Yayasan Bening Saguling juga memberikan solusi bagi masyarakat lokal dalam bidang ketahanan pangan. Sampah organik dari rumah tangga dijadikan pakan maggot dan selanjutnya menjadi pakan ayam petelur.


“Sampah rumah tangga umumnya sampah organik. Kami menggunakannya sebagai makanan belatung untuk ayam petelur. Hasilnya kami jual kepada warga dengan harga murah. “Ini yang akan terus kami kembangkan ke depan,” kata Indra.


Kolaborasi dan dukungan BRI Peduli


Untuk membantu mewujudkan upaya Yayasan Bening Saguling dalam melestarikan Sungai Citarum, BRI Peduli menyalurkan bantuan infrastruktur seperti gudang Tempat Pengolahan Sampah (TPS). Bank sampah Utamanya, pembangunan bengkel (bengkel perbaikan mesin pengolah sampah) dan bantuan kendaraan pengangkut sampah.


Sekretaris Perusahaan BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan, kepedulian BRI terhadap permasalahan sampah dilakukan seiring dengan meningkatnya permasalahan sampah seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat perkotaan, yang tidak dibarengi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai.


“Dalam pelaksanaannya, kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan upaya bersama membantu mengatasi permasalahan sampah dan lingkungan. Yayasan Bening Saguling mempunyai rekam jejak yang baik dan telah menunjukkan kiprahnya sebagai penggiat lingkungan hidup yang perlu dan terus kami dukung. “Semoga kerjasama ini dapat lebih ditingkatkan dan apa yang telah kita lakukan dapat menjadi kisah inspiratif bagi masyarakat di bidang lain, dalam hal ini pendidikan dan pengelolaan sampah,” kata Agustya Hendy Bernadi.



Editor : Rizqa Leony Putri


Ikuti Berita DifaComputer di Google Berita



DifaComputer adalah penyedia jasa service komputer panggilan yang bisa anda hubungi kapan saja, untuk datang langsung ke tempat anda.



Sumber Link: Kunjungi website



.
Kunjungi: BRI Peduli dan Yayasan Bening Saguling mengajak masyarakat Tepian Sungai Citarum untuk mengelola sampah
.
Share:

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.