18 Januari 2022

Rumah Krong Bade, Rumah Adat Tradisional Aceh yang Unik


Ternyata Aceh memiliki rumah adat tradisional yang cukup populer dengan keunikan yang ditawarkannya. Rumah adat tradisional yang dimaksud tidak lain adalah Rumah Krong Bade. Selain itu, masyarakat di sana sering menyebutnya rumoh Aceh. Keunikan rumah ini menjadikannya andalan di kawasan tersebut.


Namun sangat disayangkan rumah Krong Bade saat ini tergolong hampir punah. Anda akan semakin sulit menemukan rumah tradisional yang satu ini. Hal ini tidak lain karena telah tergerus oleh waktu dan teknologi. Jadi, untuk beberapa alasan, banyak orang lebih memilih untuk membangun rumah yang lebih modern.


Oleh karena itu, masyarakat di Aceh mulai kembali menjaga rumah adat tersebut agar generasi muda saat ini tetap dapat menikmatinya. Menariknya, rumah adat tersebut malah menjadi populer di mata banyak turis asing. Nah, tentunya menjadi menarik ketika Anda mengetahui berbagai hal tentang Rumah Krong Bade.


Sejarah rumah Krong Bade


Sejarah rumah Krong Bade
Foto oleh Twitter Erik Saragih

Sejarah Krong Bade didasarkan pada kepercayaan atau kepercayaan orang-orang sebelumnya. Nenek moyang telah menunjukkan bahwa rumah ini bukan hanya tempat berlindung dari hujan dan panas, tetapi juga ekspresi iman kepada Tuhan.


Oleh karena itu, dalam pembangunan rumah adat ini selalu digunakan berbagai jenis bahan yang terdapat di lingkungan alam. Masyarakat Aceh sangat memahami bagaimana memanfaatkan alam untuk membangun rumah yang nyaman.


Berbagai jenis kayu untuk membuat tiang, atap daun rumbia dan papan untuk dinding. Keistimewaan dari rumah adat ini adalah meskipun terbuat dari bahan alami, rumah Krong Bade yang berbentuk rumah panggung ini dapat bertahan hingga 200 tahun.


Padahal, rumah ini sudah dikenal tahan terhadap bencana alam seperti gempa. Saat terjadi gempa, tiang-tiang rumah yang terpasang kokoh umumnya hanya akan bergoyang tanpa merobek bangunan dari rumah tersebut.


Keunikan Rumah Adat Aceh


Keunikan Rumah Adat Aceh
Foto oleh Twitter Ya

1. Bahan bangunan menggunakan alam sekitar


Tentunya setiap rumah adat memiliki keunikannya masing-masing. Begitu pula dengan Rumah Krong Bade yang memiliki beberapa keunikan termasuk bahan konstruksinya.


Pasalnya, rumah adat yang satu ini dibangun dengan bahan atau material yang berasal dari lingkungan alam. Dalam proses pembangunannya ternyata rumah adat tersebut tidak menggunakan paku sama sekali dan hanya menggunakan tali yang berasal dari ijuk daun dan akar.


2. Ukiran Melambangkan Status Sosial


Hal unik berikutnya dari rumah ini adalah ukiran yang tidak biasa. Pasalnya, ukiran di dalam rumah melambangkan status sosial keluarga.


Jika semakin banyak ukiran di dalam rumah, dapat dikatakan bahwa keluarga yang tinggal di rumah tersebut memiliki status sosial yang lebih tinggi.


3. Ukuran pintu yang tidak biasa


Pintu di Rumah Krong Bade memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dari tinggi manusia pada umumnya. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan penghormatan yang salah kepada pemilik rumah dengan cara membungkukkan badan terlebih dahulu sebelum memasuki area rumah dan tanpa membedakan status tamu yang masuk ke dalam rumah.


4. Desain Bangunan Rumah Krong Bade


Rumah adat ini didesain dengan memiliki tangga di bagian depan untuk orang yang ingin masuk ke dalam rumah. Tangga di sana juga biasanya memiliki jumlah ganjil dan sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Rumah adat ini membutuhkan tangga karena tingginya beberapa meter dari tanah.


Fungsi masing-masing ruangan di rumah Krong Bade


Fungsi masing-masing ruangan di rumah Krong Bade
Foto oleh Twitter ️🍒PELATIH HARIAN️🍒

1. Teras (Seuramoe-ukeu)


Bagian pertama dari rumah adalah serambi atau yang biasa disebut seuramoe-ukeu. Ruangan tersebut berfungsi sebagai tempat istirahat dan relaksasi bagi seluruh anggota keluarga. Ruang ini juga dapat digunakan sebagai tempat untuk menyambut atau menerima tamu yang datang.


2. Teras belakang (Seuramoe likoot)


Bagian rumah selanjutnya adalah teras belakang. Pada umumnya masyarakat setempat menyebut ruangan ini seuramoe-likoot. Serambi belakang ini memiliki fungsi menjadi dapur untuk memasak, tempat makan dan tempat berkumpul dengan seluruh anggota keluarga.


3. Gedung Induk (Rumah Inong)


Ruang utama rumah adat Aceh ini disebut dengan rumah induk atau rumah inong. Ruangan yang satu ini merupakan ruangan inti pada rumah adat. Rumah Inong umumnya akan bercirikan lantai yang lebih tinggi dibandingkan beranda karena memiliki karakter yang lebih privat.


4. Dapur atau Rumah


Jika seseorang memiliki tingkat ekonomi yang lebih tinggi, biasanya di dalam rumah akan ada dapur atau rumoh-dapu yang ditempatkan terpisah dari ruangan lainnya. Dapur yang terpisah dari ruang utama juga menjadi salah satu cara untuk membedakan penggunaannya dengan ruang lain.


Kredit Gambar: Facebook Desain Rumah Minimalis Modern https://www.facebook.com/Desain-Rumah-Modern-Minimalis-111191943995047/
Foto oleh Facebook Desain Rumah Minimalis Modern

5. Teras (Selasa)


Teras atau seulasa ini hanya berbeda dengan serambi depan dan memiliki fungsi menerima tamu hanya di depan rumah tanpa perlu memasuki area di dalam rumah. Teras juga bisa dijadikan tempat untuk ngobrol dan berkumpul di depan rumah sambil menikmati suasana santai bersama keluarga tercinta.


6. Lumbung Padi (Kroong Padee)


Untuk rumah yang lebih besar biasanya memiliki lumbung padi atau crowng-padee tersendiri. Sesuai dengan namanya, ruangan tersebut digunakan untuk menyimpan produk nasi yang bisa dijual atau dimasak dan dimakan sendiri bersama keluarga.


Selain itu, ruang yang satu ini juga sering digunakan untuk menyimpan berbagai alat penarik beras.


7. Gerbang (Keupaleh)


Rumah Krong Bade yang besar biasanya memiliki gapura atau keupaleh. Gerbang menjadi pembatas antara rumah dengan jalan utama.


8. Tiang (jinak)


Di dalam rumah adat ini telah ditancapkan kayu perama ke dalam tanah yang menjadi tanda dan akan dianggap sebagai penopang utama rumah ini. Tiang-tiang pada rumah adat memiliki bahan utama yang berasal dari kayu.


Fase konstruksi tradisional Aceh


Fase konstruksi tradisional Aceh
Foto oleh Twitter Ibu Diyanra

1. Musyawarah


Tahap terpenting dan terpenting yang harus dilakukan sebelum memulai proses membangun rumah adat adalah musyawarah dengan keluarga. Setelah hasil ditentukan dan tercapai mufakat, maka semua hasil perencanaan tersebut harus disampaikan kepada Ulama atau Teungku di desa tersebut.


Setiap warga harus melapor ke Ulama untuk mendapatkan banyak saran berharga untuk membangun rumah yang bisa menjadi tempat yang nyaman dan damai.


2. Pengadaan bahan


Setelah musyawarah dengan keluarga selesai dan dilaporkan ke Ulama atau Teungku, tahap selanjutnya adalah pengadaan berbagai bahan untuk pembangunan rumah adat.


Berbagai bahan yang dibutuhkan untuk membangun rumah adat di sini seperti bambu, kayu, daun alang-alang dan beberapa ilalang sebagai pengikat.


Proses pengadaan bahan-bahan tersebut akan dilakukan bekerja sama dengan masyarakat setempat. Pemilihan bahan kayu dilakukan dengan hati-hati dan hanya kayu yang digunakan yang tidak terbungkus akar dan tidak akan menjatuhkan kayu lain saat dipotong.


Tahapan Pembangunan Rumah Adat Adat Aceh
Foto oleh Twitter Rapma FM

3. Penanganan Bahan


Setelah semua bahan terkumpul lengkap, proses selanjutnya adalah mengolah bahan-bahan tersebut. Semua kayu dikumpulkan di tempat yang teduh dan tidak terkena hujan.


Berbagai jenis kayu direndam terlebih dahulu agar tidak dimakan serangga dan tidak membusuk. Kemudian kayu tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan rumah.


4. Bangunan Tempat Tinggal


Setelah semua bahan berhasil diolah, langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah proses membangun rumah. Tahap pertama dalam pembangunan Rumah Krong Bade adalah pembuatan pondasi yang akan digunakan sebagai tempat untuk mengamankan kayu permanen. Dimana kayu tersebut akan digunakan untuk tiang raja dan disusul dengan tiang lainnya.


Setelah semua tiang terpasang dengan benar, dapat dilanjutkan kembali dengan membuat bagian tengah rumah menutupi lantai dan dinding rumah. Tahap terakhir yang harus dilakukan adalah pemasangan berbagai bentuk ornamen yang menjadi hiasan di dalam rumah, seperti lukisan dan ukiran.


Nah itulah beberapa hal yang berkaitan dengan rumah adat Krong Bade dari Aceh. Semoga Anda juga dapat berkontribusi dalam pelestarian dan pelestarian rumah adat ini agar tidak mati dan dapat dinikmati dalam waktu yang lama.





Paket Wisata Murah

DifaWisata.com – Paket Wisata Murah tahun 2022 dengan harga terjangkau. Temukan liburan serta pengalaman yang baru bersama kami. Dengan perjalanan Private Tour Wisata Indonesia, tidak digabung dengan peserta lain, menjadikan liburan Anda lebih personal dan menyenangkan. Kami menyediakan beberapa pilihan Paket liburan murah dan program wisata sesuai budget Anda. Itinerary tour, kami sesuaikan dengan jadwal sholat & Makanan yang kami sediakan di restoran bersertifikat halal, yang menjadikan kami sebagai biro perjalan Wisata halal Indonesia.


Sumber Link: Kunjungi website



.
Kunjungi: Rumah Krong Bade, Rumah Adat Tradisional Aceh yang Unik
.
🏢 PAKET WISATA MURAH
💬 CS(WA): 0852-1112-7625
ㅤㅤ
Official IG: https://www.instagram.com/difatours/

#liburanyuk #wisataseru #wisataalam #infoliburan #wisatakeluarga #mainkesini #liburankeluarga #jalanjalanseru #liburanasyik #pesonaalam #wisataalam #liburanyuk #wisataedukasi #indonesia #liburanhemat #agentravel
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog