25 Juli 2011

Website : Service Komputer Panggilan

Blog : difacomsolusindo.blogspot.com

Contact Person :

Alamat : Jl. Kayumanis 1 No. 52 Depok Timur (DIFANET)
Phone : 021- 94627296

email : difanetcs@yahoo.com

YM :

Share:

24 Juli 2011

Komputer yang kita gunakan mungkin pernah mengalami kerusakan sistem (registry) sehingga tidak mau booting atau masuk ke windows. Kerusakan registry ini bisa terjadi karena banyak hal, seperti karena konflik software yang di install, komputer mati mendadak, virus dan sebagainya. Apa tandanya kerusakan registry dan bagaimana mengatasi jika hal ini terjadi ?

Yang pertama perlu diperhatikan adalah membaca apa pesan error atau peringatan (warning) ketika komputer bermasalah. Jika perlu, tulis apa tampilan terakhir atau pesan yang muncul di layar monitor (yang bisa kita gunakan untuk mencari solusi dari internet). Tidak semua error karena kerusakan registry windows. Kerusakan Registry windows biasanya ditandai dengan munculnya pesan seperti berikut :

  • Windows could not start because the following file is missing or corrupt: \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SYSTEM atau \WINDOWS\SYSTEM32\CONFIG\SOFTWARE, atau \WINDOWS\SYSTEM32\ saja dan sejenisnya
  • Stop: c0000218 {Registry File Failure} The registry cannot load the hive (file): \SystemRoot\System32\Config\SOFTWARE or its log or alternate
  • System error: Lsass.exe
    When trying to update a password the return status indicates that the value provided as the current password is not correct.

Selain contoh pesan error diatas, mungkin masih banyak pesan sejenis yang ditampilkan ketika sistem/registry windows mengalami kerusakan. Jika komputer ketika booting atau restart hanya behenti di pesan error seperti diatas, maka bisa dicoba langkah mudah berikut:

  1. Restart Windows
  2. Kemudian tekan-tekan tombol F8 sampai muncul tampilan seperti berikut :

    Untuk Windows 7 :
  3. Dari pilihan yang ada, pilih Last Known Good Configuration (untuk windows XP ada ketarangan dalam kurungnya: your most recent setting that worked)
  4. Jika berjalan lancar seharusnya bisa kembali masuk ke windows

Setelah langkah diatas, mungkin ada beberapa program atau software yang belum lama di install tidak bisa berjalan sempurna. Hal ini karena bisa jadi backup data registry windows belum menyimpan konfigurasi software yang di install ini, sehingga software tersebut perlu di install ulang.

Jika langkah diatas tidak berhasil, maka mungkin harus dilakukan dengan langkah manual. Intinya adalah mengganti file-file registry windows yang rusak. File-file registry windows ini ada di lokasi c:\windows\system32\config, filenya adalah :

  • system
  • software
  • sam
  • security
  • default

File-file backup registry ini biasanya ada di folder C:\WINDOWS\repair. Untuk mengganti file-file diatas, bisa menggunakan bootable CD/flashdisk atau manual menggunakan windows repair, langkahnya bisa dilihat selengkapnya di support.microsoft.com

Share:

Manajemen File/Folder lebih mudah dengan Q-Dir


Windows Explorer mungkin merupakan salah satu aplikasi file/folder manager yang paling sering kita gunakan. karena selain bawaan windows, kita sangat familiar dengan antarmukanya. Tetapi kadang banyak hal yang tidak bisa kita dapatkan hanya dengan menggunakan Windows Explorer. Oleh karena itu, ada alternatif menarik yang bisa kita gunakan, yaitu Q-Dir.

Software gratis alternatif windows Explorer sebelumnya sudah pernah saya ulas (Freeware windows explorer replacement), beberapa memberikan fitur lebih dan tidak hanya menampilkan satu tampilan file/folder terapi biasanya 2 atau lebih. Termasuk Q-Dir, yang mungkin merupakan singkatan dari Quad-Dir / Quadro-Dir ( 4 Dir ), menampilkan sususan file/folder dalam 4 bagian.

Selain gratis, tersedia juga versi Portable dari Q-Dir sehingga langsung bisa kita jalankan melalui USB Flashdisk dan tidak perlu install. Dengan tampilan 4 panel maka memanajemen file/folder akan lebih mudah, terutama jika kita memerlukan akses secara bersamaan antara beberapa media misal USB, DVD-ROM, Hardisk, Folder my documents atau lainnya.

Q-Dir berbasis windows explorer, sehingga hampir semua fitur manajemen file di windows explorer bisa kita dapatkan di Q-Dir ini. Ukurannya yang kecil, cepat dan portable menjadi keunggulan aplikasi ini. Beberapa fitur utamanya antara lain :

  • Favorites, akses cepat untuk folder yang sering diakses
  • Drag & drop, baik dalam panel Q-dir atau dengan aplikasi lain termasuk windows explorer
  • Views : Large icons, tiles, list juga thumbnail
  • Export daftar file/folder ke Excel, TXT atau HTML
  • Screen Magnifier
  • Filter file-file tertentu dengan warna yang berbeda
  • Fitur untuk men-filter (menampilkan file-file tertentu saja)
  • Mengubah banyaknya tampilan dengan mudah : single, double, triple dan quad panel

Untuk melihat fitur lebih dan mengatur berbagai fitur yang disediakan, silahkan melihat menu Extras > … more options.

Selain berbagai fitur diatas, kita akan mendapatkan banyak fitur menarik yang tidak ada di Windows Eplorer. Uniknya dengan semua fitur tersebut, Q-Dir merupakan aplikasi yang sangat kecil. Versi 4.5 ( terbaru ketika artikel ini ditulis) edisi portable, ukuran download hanya sekitar 398 KB, dan ukuran file exenya sendiri hanya 651 KB.

Q-Dir kompatibel dengan hampir semua Windows ( Windows 98, Me, NT, 200, XP, 2003, Vista, server 2008 dan Windows 7). Ingin mencobanya sendiri ? silahkan langsung menuju halaman Download Q-Dir

Share:

Bagaimana mengatur BIOS agar Komputer Booting dari USB Flashdisk ?


Sebelumnya saya beberapa kali mengulas cara membuat bootable CD dan USB Flashdisk. Salah satunya ketika menulis tentang membuat installasi windows 7/vista dari USB Flashdisk. Tetapi mungkin sebagian kita belum tahu bagaimana cara mengatur agar komputer bisa booting dari Flashdisk. Untuk bisa booting dari USB, kita harus mengubah setting atau pengaturan BIOS, yang sebenarnya cukup mudah.
Bagi yang belum tahu apa itu BIOS, sebagai sedikit gambaran, BIOS (Basic Input/Output System) secara sederhana merupakan sebuah system di dalam Chip Motherboard yang bertugas mengenali dan menyiapkan perangkat keras/hardware komputer saat PC pertama kali dinyalakan, seperti Hardisk, Processor, VGA, Memory (RAM), DVD Rom dan lainnya. Jika semua beres maka Sistem Operasi (seperti windows,Linux) baru mulai dijalankan.

BIOS akan mendeteksi perangkat (hardware) apakah yang akan diakses pertama kali dan apakah ada sistem operasi didalamnya (biasa dikenal dengan Boot Order, Boot Priority atau sejenisnya). Ada banyak vendor BIOS yang digunakan, yang populer antara lain AMI (American Megatrends Inc.), Phoenix dan Award BIOS. Meskipun demikian, pengaturan ini pada dasarnya hampir sama.
Untuk memperjelas, berikut langkah pengaturan dengan BIOS Phoenix dan AMI, agar komputer booting pertama kali membaca USB Flashdisk:
  1. Pasang USB Flasdisk yang berisi sistem yang akan dijalankan di komputer (PC) atau laptop
  2. Hidupkan komputer jika belum menyala, jika komputer masih hidup, Restart terlebih dahulu.
  3. Ketika muncul pesan atau tulisan awal, biasanya ada informasi tekan tombol tertentu untuk masuk ke BIOS atau System Utilities. Bisa tekan beberapa kali untuk memastikan. Berikut contoh beberapa pesan yang sering muncul:
    • Press DEL to enter BIOS setup ( berarti kita tekan tombol Delete, di hampir sebagian besar PC)
    • Press F2 for System Utilities ( Berarti kita tekan tombol F2, misanya : di laptop/netbook )
    • Di beberapa PC/Laptop, mungkin dengan tombol yang berbeda, pastika untuk memeriksa pesan awal yang tampil.
  4. Setelah kita masuk ke BIOS (seperti tampilan dibawah ini), kita bisa mulai mengatur urutan proses booting.

  5. Cari Menu BOOT, jika tidak ada, cari di menu lain yang didalamnya ada keterangan seperti : Boot, Booting, Boot Order, Boot Priority dan sebagainya
  6. Jika USB Flashdisk sudah dipasang dan BIOS juga mendukung pengenalan USB, seharusnya akan tampil seperti berikut:
    Untuk BIOS tertentu, seperti misalnya AMI BIOS, hanya ada 1st Boot dan 2nd Boot, sehingga mungkin USB Flashdisk tidak akan langsung tampil di pilihan/urutan booting.


    maka perlu di cek di pilihan lain, masih di menu utama BOOT, disini adalah Hard Disk Drives. Pastikan USB Flashdisk dipindahkan di urutan pertama.
  7. Selanjutnya ubah agar Flahsdisk berada di urutan pertama di urutan booting ( biasanya ada keterangan Boot Priority Order, Boot Device Priority dan sejenisnya)

  8. Setelah selesai, lihat menu Exit dan Pilih menu Exit Saving Changes atau Save Changes and Exit
  9. Pengaturan akan tersimpan dan komputer akan restart, selanjutnya komputer pertama kali akan membaca USB Flashdisk
Jika flashdisk sudah dimasukkan tetapi tidak terdeteksi, ada beberapa kemungkinan, seperti: BIOS belum mendukung teknologi untuk mendeteksi USB sebagai media booting. Kemungkinan kedua adalah Flashdisknya mengalami kerusakan atau perlu di set agar USB Flashdisk dideteksi sebagai Hard drives, seperti contoh di atas. Untuk sebab pertama mungkin bisa diatasi dengan Update (Upgrade BIOS), bisa membaca caranya di artikel saya Bagaimana cara meng-upgrade BIOS
Di beberapa BIOS mungkin pengaturannya tidak sama persis dengan yang dicontohkan diatas, tetapi intinya sama, mengatur urutan Booting di BIOS. Jika kita tidak merlukan booting dari USB Flashdisk lagi, sebaiknya pengaturan di kembalikan ke keadaan sebelumnya (ebsoft)
Share:

Perbaikan Kerusakan Sistem Komputer akibat Virus


Komputer yang sudah di bersihkan dari virus atau malware (worm, trojan dan sebagainya), tidak berarti komputer sudah normal kembali. Biasanya dampak setelah komputer terkena virus cukup banyak sehingga beberapa setting windows tidak bisa diakses, misalnya Task Manager, Registry Windows, Folder Options dan sebagainya. Untuk memperbaiki setting-setting itu kita bisa menggunakan software gratis Re-Enable.

Dengan hanya satu klik saja, maka berbagai setting windows yang tidak bisa diakses karena dampak virus akan dikembalikan ke keadaan semula (normal). Penggunaan Re-Enable sangat mudah, karena hampir tidak perlu kemampuan ahli untuk menggunakannya. Re-Enable dibuat untuk mengembalikan berbagai setting windows yang biasanya diubah oleh virus, seperti :

  • Registry Editor "regedit”
  • Command console / prompt "cmd”
  • System Restore
  • Start Menu, Run Command
  • Task Manager
  • Task Scheduler
  • Safe Mode, jalankan dari menu Tools
  • Restore F8 Safe mode "xp only” jika "NTLDR has been modified”
  • Menu Klik kanan (contect menu)
  • My Computer Properties
  • Search di Folder Options windows Explorer dan menu
  • MS Config (khusus win xp)
  • Restore key registry explorer
  • dan berbagai fitur lainnya

Pastikan bahwa komputer sudah sudah bebas dari virus untuk mendapatkan hasil yang di inginkan. Karena jika komputer masih terkena virus (virus masih aktif), setelah di aktifkan dengan Re-Enable, kemungkinan setting akan di ubah lagi oleh virus.

Re-Enable dikembangkan dengan Microsoft .Net Framework, sehingga untuk menjalankannya di komputer harus terinstall Microsoft .Net framework 3.5 sp1 atau diatasnya. Tetapi bagi yang belum ada .net, tersedia juga versi yang sudah menyertakan .net didalamnya, hanya saja ukurannya cukup besar (sekitar 22.8 MB)

Jika di komputer sudah terinstall .Net 3.5 sp1, maka kita tinggal download Re-Enable Lite yang ukurannya sekitar 773 KB saja. Untuk mendapatkan software ini silahkan langsung mengunjungi Halaman Download Re-Enable.

Share:

Monitor Aktivitas Penggunaan Komputer dengan Wamon


Sebelumnya saya pernah mengulas salah satu software untuk memonitor dan menganalisa penggunaan komputer dengan Manictime. Kini kita juga bisa memonitor aktivitas penggunaan komputer baik lokal maupun jaringan dengan software alternatif gratis + opensource, Wamon (Windows Activity Monitor). Dibanding Manictime, wamon mempunyai beberapa kelebihan disamping ada juga kekurangan. Meskipun begitu, software ini patut kita coba jika kita memang memerlukan data aktivitas penggunaan komputer.

Wamon sangat bermanfaat untuk mengetahui apa saja yang kita gunakan dengan komputer kita. Dengan melihat rangkuman atau ringkasan aktivitas penggunaan komputer, kita akan lebih mudah mengatur dan mengevaluasi penggunaan komputer. Jika komputer kita digunakan lebih dari satu orang, maka dengan software ini akan lebih bermanfaat untuk memata-matai mengetahui dan mengevaluasi penggunaannya.

Fitur-fitur Wamon :

  • Sofware yang kecil dan ringan, sehingga tidak memberatkan kinerja komputer.
  • Mampu merekam aktivitas (aplikasi dan waktu) yang sedang digunakan (aktif)
  • Report atau laporan bisa diakses melalui jaringan (network), sehingga bermanfaat misalnya untuk memantau aktivitas komputer dalam kantor, warnet dan penggunaan banyak komputer dalam jaringan lainnya.
  • Pengaturan yang sederhana dan mudah
  • Bisa memantau process atau aplikasi yang sedang aktif di background, dengan menambahkan nama aplikasi atau proces yang diinginkan.
  • Bisa melihat laporan per user (pengguna) atau total seluruh user
  • Tampilan laporan dalam grafik (pie chart) dan juga daftar (Timesheets) yang bisa diatur tanggalnya.
  • Jika anda pengguna yang terbiasa menggunakan regular expression, bisa membuat laporan dalam group sesuai dengan data yang kita inginkan.

Penggunaan wamon

Pertama-tama download aplikasi ini dari halaman Download Wamon ( 1.3 MB). Selanjutnya install di komputer. Wamon akan berjalan sebagai service (berjalan di background) dan memantau aktivitas penggunaan aplikasi komputer.

Pengaturan Wamon berbasis web, sehingga laporannya pun kita lihat melalui web browser. Dengan installasi dan setting bawaan, untuk mengakses report atau laporannya, bisa langsung kita klik http://127.0.0.1:57824/stats, yang nantinya akan membuka web browser dan akan ditampilkan statistik penggunaan aplikasi hari ini (seperti contoh gambar diatas). Terdapat beberapa menu, yaitu : Statistics, Groups, Timesheets, Processes dan Settings. Laporan dapat ditampilkan per hari atau rentang dalam beberapa hari tertentu.

Dibanding Manictime, Wamon terasa lebih ringan dan sepertinya tidak ada kebutuhan khusus untuk menginstallnya ( berbeda dengan Manictime yang memerlukan Microsoft .NET Framework 3.5 SP1 ).

Kelebihan lain, laporan wamon bisa di akses melalui jaringan, sehingga memudahkan bagi administrator/operator yang mengelola banyak komputer melalui satu komputer. Selain itu adanya Group memungkinkan kita mengelompokkan aplikasi tertentu dalam satu bagian, misalnya Office, Internet dan lainnya. Program yang bersifat OpenSource juga menjadi kelebihan, karena dengan ini software bisa dikembangkan sendiri.

Ada kelebihan tentu ada kekurangannya juga, seperti misalnya data yang direkam hanya nama program utamanya saja, misalnya Firefox. Judul dan halaman yang diakses tidak ikut disimpan dalam laporan seperti halnya Manictime. Meskipun hal ini ada sisi positifnya, yaitu data yang tersimpan tentu akan lebih kecil.

Share
Share:

Facebook Page

TRANSLATE

Translate This Page
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Entri yang Diunggulkan

Keunikan Pulau Kumala, Destinasi Wisata Dekat Ibu Kota Baru

SuaraKaltim.id – Pulau Kumala merupakan salah satu destinasi wisata menarik yang dekat dengan ibu kota baru Nusantara. Pulau Kumala terletak...

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog