Data di lebih dari 500 ribu akun Zoom telah ditukar di situs kejahatan dunia maya (web gelap) dan forum peretas. Kebocoran data ini dilaporkan oleh pakar keamanan internet Bleeping Computer.
Informasi yang dipertukarkan termasuk email alami, kata sandi, URL pertemuan pribadi, dan pengguna HostKey. Data ini dihargai US $ 0,0020 atau sekitar Rp 31 ribu per akun.
Bahkan, ada akun yang ditawarkan gratis untuk peretas lain. Ini adalah lelucon (omong kosong) yang disebut Zoomboombing.
Data akun dibagikan melalui situs berbagi teks, dengan daftar alamat email dan kombinasi kata sandi.
Menanggapi gugatan itu, Zoom mengklaim untuk menyewa perusahaan intelijen untuk melacak daftar data yang diretas, termasuk alat peretasan. Mereka berjanji untuk menghentikan penjualan ratusan ribu akun ini.
“Namun, jenis serangan ini umumnya tidak mempengaruhi pelanggan kami dari perusahaan besar, yang menggunakan sistem entri tunggal mereka sendiri,” Zoom, dikutip dari Metro.co.uk, mengatakan, Rabu (15/4).
Perusahaan Cybersecurity Cyble telah menemukan setidaknya 530.000 data kredensial pengguna Zoom, kurang dari satu sen per akun. Data ini telah ditransaksikan sejak awal April.
Pengguna zoom benar-benar melompat di tengah pandemi korona. Terutama, setelah banyak negara membatasi aktivitas warganya di luar rumah.
Zoom dipilih karena dapat menghubungkan hingga 1.000 pengguna dalam satu panggilan.
Menurut review dari JP Morgan, jumlah pengguna harian Zoom aktif naik 378% setiap tahun (tahun ke tahun / tahun) pada Maret 2020. Berdasarkan data Apptopia, pengguna aktif bulanan naik 186%.
Sumber: Kunjungi website
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.