Kaspersky telah mengungkapkan mengapa masih ada banyak aplikasi atau malware berbahaya di Google Play Store meskipun ada Google Play Protect. Masalahnya terletak pada kebijakan Google yang memungkinkan semua atau pengembang untuk mengunggah aplikasi.
Manajer Saluran Wilayah Kaspersky SEA Donny Koesmandarin, mengatakan proses kurasi dari Google sebenarnya lebih lemah daripada toko digital Apple, App Store.
“Menurut pendapat saya, seseorang dapat mengunggah aplikasi [ke Google Play Store], jika iOS berbeda. Siapa pun yang mengunggah yang seharusnya dibenarkan pasti cek, tetapi kalau ada yang bisa,” katanya oleh Donny kepada kru media di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Donny mengatakan pemfilteran di Google Play Store diduga lebih tidak pasti daripada App Store. Kelemahan filter ini diperburuk oleh jumlah pengguna ponsel Android lebih banyak daripada pengguna Apple.
Dalam hal keamanan cyber, tentu saja potensi serangan malware meningkat dengan sejumlah besar pengguna yang tidak disertai dengan proses penyaringan Google yang ketat.
“Kedua, ada lebih banyak pengguna Android daripada iOS. Itu juga tergantung pada negara, mungkin satu negara lebih. Di negara kita itu Android. Android umumnya lebih,” kata Donny.
Sebelumnya, pengamat keamanan cyber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa sistem keamanan, Apple yang berbasis Apple sebenarnya lebih canggih dari ponsel Android.
Tidak hanya itu, kurator toko digital Apple, App Store dikatakan lebih tangguh daripada toko digital Google, Playstore.
“Secara de facto ada lebih sedikit malware di iTunes daripada Playstore,” kata Alfons.
Sumber: Kunjungi website
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.